Gerabah merupakan peninggalan budaya tradisional yang tergolong sangat tua. Gerabah sudah mulai dikenal manusia sejak zaman neolitikum ketika manusia purba mulai hidup menetap,bercocok tanam, dan mengenal api. Gerabah relative tahan air dan tahan terhadap panas api, sehingga dapat dipakai dalam berbagai macam tempat penyimpanan dan alat atau tempat dalam keperluan memasak.

Gerabah juga merupakan salah satu hasil kerajinan tangan yang berbahan dasar tanah liat, dan dibentuk menggunakan tangan. Tanah liat ini ditumbuk dan diaduk hingga teksturnya padat. Kemudian hasil tersebut akan dihaluskan agar berbentuk lebih rapi. Hasil gerabah menyerupai sebuah wadah dalam bentuk kecil, biasanya hasil gerabah ini digunakan untuk alat makan, minum sehari-hari, dan keperluan upacara adat. walaupun hasilnya masih lebih kasar, ini juga menunujukan krearivitas yang semakin berkembang pada manusia zaman batu tersebut. Selain berguna untuk makan dan minum sehari-hari, banyak penemuan gerabah zaman neolitikum ini dijadikan celengan, dan berbentuk mainan.