Kali ini kita akan membahas proses pembuatan gerabah dari awal, gerabh pada umumnya memiliki proses sebagai berikut :
1.
Pengambilan
tanah liat. Tanah liat diambil
dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak
tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih
kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat
untuk proses selanjutnya.
2.
Persiapan
tanah liat. Tanah liat yang
telah terkumpul disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu
hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling agar lebih rekat dan
liat. Ada dua cara penggilingan yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan
manual dilakukan dnegan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan
halus. Sedangkan secar mekanis dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan
dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual.
3.
Proses
pembentukan. Setelah melewati
proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan.
Aneka bentuk dan disain depat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah
liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar
gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan
menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk
memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan
untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot),
alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk
membentuk gerabah dengan baik.
4.
Penjemuran. Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka
diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah
yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik
dengan batu api. Setelah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya
waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari.
5.
Pembakaran. Setelah gerabah menjadi keras dan
benar-benar kering, kemudian banyak gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau
tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa
jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar
keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran
adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
6.
Penyempurnaan. Dalam proses penyempurnaan, gerabah jadi
dapat dicat dengan cat khusus atau diglasir sehingga terlihat indah dan menarik
sehingga bernilai jual tinggi.
0 Komentar